Selasa, 10 Juli 2018

Mengenal Tentang Tes Fungsi Paru


Tes fungsi paru-paru atau spirometri ialah tes yang dipakai untuk memeriksa keadaan dan fungsi saluran pernafasan. Dalam tes ini, jumlah dan kecepatan udara yang dihirup dan diembus pasien akan dinilai. Spirometri membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit berkaitan saluran pernafasan, dan memandang perkembangan keadaan pasien terhadap terapi yang sudah diberi.

Indikasi Tes Fungsi Paru
Spirometri dipakai untuk mengetahui keadaan dan fungsi paru-paru apabila pasien mengalami batuk atau sesak yang berlangsung lama atau berisiko menderita penyakit paru, misalnya berusia di atas 35 tahun dan mengisap rokok. Kecuali itu, pemeriksaan spirometri dilakukan sebagai pemeriksaan dasar sebelum dilakukannya operasi. Spirometri juga dapat dipakai untuk mendiagnosis penyakit, seperti asma, penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis, atau fibrosis paru, serta memandang perkembangan keadaan dan tanggapan tubuh terhadap terapi pengobatan yang diberi.


Prosedur Tes Fungsi Paru
Pemeriksaan paru-paru spirometri biasanya dilakukan pada posisi duduk. Dokter akan meminta pasien untuk membusungkan dada, dan menempatkan dirinya pada posisi senyaman mungkin. Pasien akan disediakan sebuah klip (jepitan) yang dipakai untuk menjepit dan menutup lubang hidung, sehingga tak ada udara yang keluar dari lubang hidung dan hasil spirometri dapat lebih optimal. Berikutnya, dokter akan meminta pasien untuk menempatkan tabung spirometer pada mulut. Pasien sepatutnya menempatkan tabung serapat mungkin dengan mulut.

Sesudah alat terpasang, pasien test paru-paru akan diinstruksikan untuk menarik nafas dalam-dalam, menahannya untuk beberapa detik, kemudian mengembus nafas sekuat-kuatnya pada tabung. Progres ini biasanya diulang sampai 3 kali. Hal itu dilakukan untuk memandang apakah hasil pada setiap tes yang dilakukan sama. Jikalau hasil yang diperoleh terlalu bervariasi, dokter akan meminta pasien untuk mengulang kembali pengerjaan hal yang demikian. Dokter akan mengambil salah satu hasil dengan poin tertinggi untuk dibuat hasil akhir pemeriksaan. Lama tes spirometri biasanya ialah sekitar 15 menit. Melainkan pada kasus tertentu, waktu yang dibutuhkan dapat lebih lama. Umpamanya apabila dokter meminta pasien untuk menjalankan tes sesi kedua dengan menerapkan obat bronkodilator, untuk membandingkan kesudahannya dengan yang diperoleh pada tes sesi pertama.

Sesudah Tes Fungsi Paru
Sesudah tes paru-paru selesai, pasien dibolehkan pulang dan beraktivitas seperti lazim. Melainkan bagi pasien yang belum pernah menerapkan obat pelega pernafasan, akan direkomendasikan untuk tak seketika pulang agar dokter dapat memandang apakah ada tanggapan alergi terhadap obat yang diberi. Kecuali itu, pada pasien yang mempunyai gangguan saluran pernafasan, tes ini mungkin dapat membikin tubuh merasa lelah. Pasien seperti ini akan direkomendasikan untuk beristirahat sejenak sebelum pulang ke rumah.

Hasil akhir pemeriksaan spirometri tak dapat seketika disimpulkan di hari yang sama. Data yang diperoleh sepatutnya dibicarakan lebih lanjut oleh dokter paru.  Hasil pemeriksaan akan dibandingkan dengan prediksi poin keadaan normal. Prediksi poin keadaan normal pada setiap pasien dapat berbeda-beda, tergantung umur, berat badan, dan tipe kelamin. Jikalau spirometer menunjukan hasil di bawah 80% dari poin yang sudah prediksi, karenanya pasien dapat dikatakan mengalami gangguan pada saluran pernafasan pada paru-paru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tips Aman Bertransaksi di Mesin ATM Setor Tunai

Berkat kemajuan teknologi, dikala ini transfer uang ke rekening sendiri tidak perlu lagi antri panjang di bank secara konvensional. Cuku...